Story #2
Singgle
Hai nama gua jun, dan gua singgle.
Singgle punya banyak definisi tapi, gue menganggap single itu sebgai salah satu
penyakit yang menimpa kalangan muda di umur 18-30 tahun. Single bukan penyakit
borok, ataupun sejenis budug, ini penyakit baru dan belum bisa digolongkan ke
penyakit manapun.
Gua menderita singgle sudah sekitar satu tahun. Mengingat
umur gua yang masih 18 thn, penyakit ini masih sangat mungkin disembuhkan dan
gua berharap gua bisa sembuh cepet. Dari yang gue amati Single merupakan
penyakit yang menyerang psikis seseorang, selain itu penyakit ini bisa juga
menyerang fisik sesorang jiga dibiarkan lebih lanjut. Salah satu gangguan yang
terjadi karna terkena penyakit ini adalah sering melamun, sakit hati, sakit
kepala, sakit perut, mules muntah muntah sampai makan orang.
Penyakit ini sangat sensitive jika melihat pasangan kekasih
yang jalan sambil gandengan tangan, senderan di bahu, atau maen petak umpet di
kebon binatang. Penderita akan menjadi agresif, senditiv, kesurupan, ataupun
jadi gila sesaat.
Gue pernah mengalami hal itu, saat tinggal di bandung. Waktu
itu malam minggu di asia Aprika, gue duduk dibangku taman bareng temen gue
Riki, untung ada temennya. Malam minggu dibandung bagai siksaan dunia buat gue,
gue cemas dan was-was takutnya penyakit ini ka,buh saat di keramaian. Benar
saja gue kesurupan, mengerang.
“rrrrrrrrrr, wauww, hrrrhrhrhr”
“jun tenang jun, istigfar” riki mencoba menahan amukan gua.
“Baju couple sialan, anjink”
Gua inget waktu itu penyakit single gua kambuh gara-gara liat
baju kapel anak SMP yang ada tulisan papsay tanda panah ke kiri, mamsay tanda
panah ke kanan. Itu sumpah ngeri banget.
Dan setelah kejadian seperti itu akhirnya setiap malam minggu
gue memilih untuk tinggal di kosan, gue takut hal-hal yang tidak diinginkan
kembali terjadi. Menghabiskan malam minggu dengan nulis cerita sedih ketika gue
menginjak hari paling gak adil yaitu sabtu malam minggu. Bayak orang mungkin
tidak sedar behwa mereka telah terjangkit penyakit yang telah merenggut banyak
korban dari tahun ketahunnya. Kalian pasti bakal mikr kalua ini Cuma bualan
belaka tapi No ini serius, Singgle
bisa menjangkiun siapa saja tak pandang bulu domba atau kambing maksudanya tak
pandang wanita atau pria binatang atau ikan lel di kolam. 18-30 tahun adalah
masa-masa kalian harus waspada dan secepatnya memulai pencegahan terhadap
penyakit ini. Cari pacar adalah solusi terbaik saat ini.
Meskipun sekarang belum ada titik terang tapi gua tetep
berusaha ko untuk terus mencari obat untuk penyakit ini, karena gua harus
sembuh agar orang tua gak pundung dan
ngelempar senal ke muka gua gara-gara gua sendiri terus dan menderita penyakit
ini.
Ibuku seorang wanita yang cerewet, segala sesuatu selalu
diobrolin apalagi masalah penyakit gue yang kagak sembuh-sembuh ini. Solusi gue
buat menghindari kecerewetannnya itu ya dengan jarang diam di rumah, dan pada
akhirnya gue memang gak suka diam di rumah. Bagi gue rumah adalah tempat tidur
titik, sedangkan dunia diluar rumah adalah kehidupan.
Comments
Post a Comment