Story #10



Senja
Banyak hal yang tak diungkapkan banyak orang, seperti romansa kisah cinta romeo dan Juliet yang sepertinya tak pernah sesuai dengan realitas. Pokoknya aku akan mulai cerita.
Smp adalah masa-masa kelam seorang manusia yang selalu saja penasaran, wanita adalah hal paling abstrak di pikiran anak-anak masa itu, jadi mereka begitu penasaran dengan wanita. Anak smp tak pernah berpenampilan glamore atau mendempul wajah merea dengan wardah, atau mengguanakan bulu mata palsu. Mereka begitu polos dan sepolos polosnya mereka adalah saat dimana semesta mengujinya.
Aku pacaran dengan wanita tentunya, sudah enam bulan kami menjalin hubungan monyet ini, maksudku cinta monyet ini. menurut penelitian cinta hanya bertah selama 6 bulan. Sebelunya aku gak percaya dengan penelitian itu, tapi sekarang aku yankin dengan itu. Aku ragu aku bisa melanjutkan hubungan yang luar biasa ini. cerita –cerita masa depan rapih dan sangat licin sekali meluncur dari mulutnya mulai membebani pikiranku ini.
Deretan kata itu sepertinya bisa ku susun menjadi paragraph lengkap dengan sampunya dan kuberi judul, “Kiat-kiat meraih masa depan bersama monyet”. Kata monyet sepertinya agak kasar ya, tapi sebenarnya itu nama hewan bukan nama kasar. Jadi jangan salah penafsiran. Hal-hal seperti salah tafsir sering kali ku alami ketika sedang chatan dengan pacarku. Seakan sms merupakan tempat dimana kamu bisa dengan puas ngomong gak jelas termasuk bertengkar.
Setiap hari aku bertengkar dengannya di chat itu. Maslahnya simple, gak berat seperti mikirin masalah utang, bensin abis, atau biaya dapur yang minim tapi makan pengen banyak. Gak ngechat duluan adalah list yang paling pantas menempati posisi pertama dalam daftar pertengkaran hubungan kami. Aku kadang gak ngerti kenapa cewek gengsi ngechat duluan, ya emang sih seja kecil mereka suka diajarin kalau laki-laki itu yang harus datengin cewek, mau pas apel, ngelamar, menikah itu harus laki-laki yang dating menghampiri. Hello lupa ya dengan istilah “Ladies First”, istilah ini juga cukup meyakinkan dan menjadi ladasan hokum yang kuat untuk para wanita yang bebal gak mau ngechat duluan. Lalu ada emansipasi wanita juga ko, buat apa memperingati Hari kartini kalau cewek ceweknya kayak gini, etis gak sih.
Lalu pertengkaran yang menempati posisi kedua adalah gara-gara gak ada kabar. Kenapa ya kita udah kaya pegawai kantoran yang setiap waktu harus ngabarin, harus bikin laporan, kalau enggak gak dapat gajih. Ini pacaran apa kerajaan. Aku kadang gak habis piker kenapa monyet ini menguras banyak sekali waktu dan perasaan. Ini monyet lho belum brontosaurus.
Menjaga dan memutuskan adalah pilihan yang harus diambil dalam pergualatan monyet ini. manjaga cinta itu terus berlari  dalam relung hati. Atau memutuskan untuk tidak menjaga rasa dan duka. Kita putus. Sangat berat sekaligus ringan ketika keputusan ini menjadim pilihan terbaik aku. Sebenarnya bukan aku yang memutuskan untuk berhenti dalam lingkaran setan ini, tapi dia monyet yang maen sepihak.
Bagaimanapun juga ini adalah realitas yang harus aku jalani, dinamika manusia yang selalu senang bercinta. Kisah ini berakhir begitu saja. Kebanyakan anak smp setelah pacaran adalah musuhan, aneh memang, kenapa bisa orang yang dikasishi menjadi benci begitu saja, meskipun dia hanya monyet tapi dia adalah proses menuju brontosaurus. Seakan tak menemukan titik temu ketika masalah putus ini dibahas, aku yakin dan percaya kalau ini merupakan proses menuju hubungan yang sesungguhnya menuju brontosaurus. Kisahku dengan monyet itu benar berakhir dalam waktu enam bulan, kasih yang kami bangun dari kebencian seakan dibalikan menjadi realitas yang pilu sekaligus mengenaskan.
Pacaran adalah nafsu yang diwadahi, akan menggenang, kadang menggeliat, kadang tenang, kadang tumpah, kadang menguap oleh matahari, tapi itu faktanya. Pasangan adalah wujud nafsu sebenarnya, bagaimanapun bahasanya, realitas pacaran adalah keinginan untuk menjamah. Aku yakin beberapa orang akan setuju dengan pendapat ini.
Senja bagiku adalah wanita, mereka datang perlahan, memandangnya begitu indah seakan memujanya adalah fardu ain, kadang senja diselimuti mendung, kadang dilintasi oleh awan lain, atau berlalu cepat menjemput malam. Senja dan wanita adalah hal yang sama, ngangenin, cantik, sulit dimengerti, memutuskan dengan sepihak.


Comments

Popular posts from this blog

Story #6

Story #5

Story #9